Vol. 14 No. 2 (2025): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Articles

Transformasi Layanan Rehabilitasi Sosial: Studi Kasus Kewirausahaan ATENSI Sentra Wyata Guna di Bandung

Ahmad Juhari
Biro Perencanaan, Kementerian Sosial Republik Indonesia
Habibullah
Departemen Komunikasi Sains dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB Univesity, Bogor, Indonesia

Published 2025-04-30

How to Cite

Juhari, A., & Habibullah. (2025). Transformasi Layanan Rehabilitasi Sosial: Studi Kasus Kewirausahaan ATENSI Sentra Wyata Guna di Bandung . Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 14(2). https://doi.org/10.33007/ska.v14i2.3416

Abstract

Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) merupakan transfornasi layanan rehabilitasi sosial dengan pendekatan berbasis keluarga, komunitas, dan residensial. ATENSI memberikan bantuan berupa dukungan pemenuhan hidup layak, perawatan sosial, pengasuhan anak, dan dukungan keluarga. Salah satu transformasi layanan rehabilitasi sosial adalah kewirausahaan ATENSI agar pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial dapat mandiri, berdaya, dan sejahtera. Oleh karena itu diperlukan penelitian yang mengkaji tentang kebjakan, implementasi, dan manfaat kewirausahaan ATENSI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan didukung oleh data kuantitatif. Sentra Wyata Guna Bandung menjadi lokasi penelitian dengan informan pelaksana dan penerima manfaat kewirausahaan ATENSI. Hasil penelitian menunjukan bahwa program ATENSI mentransformasi layanan rehabilitasi sosial, lembaga kesejahteraan sosial yang dimiliki. Kementerian Sosial tidak hanya melayani 1 (satu) jenis pemerlu pelayanan kesajahteraan sosial pelayanan berbasis residensial dengan jumlah penerima manfaat terbatas. Implikasinya Sentra Wyata Guna Bandung, yaitu tidak hanya melayani penyandang disabilitas netra tetapi juga menerima klaster lain dan melaksanakan program kewirausahaan ATENSI. Kewirausahaan ATENSI bermanfaat bagi penerima manfaat dengan indikator masih berlanjutnya kegiatan wirausaha dan meningkatnya pendapatan penerima manfaat bahkan sebanyak 7,64 persen penghasilan meningkat di atas Upah Minimum Kabupaten. Penelitian ini merekomendasikan pada proses assesmen dilakukan secara memadai, tidak hanya bersifat pelatihan kewirausahaan akan tetapi juga mempertimbangkan keberlajutan usaha.

References

  1. Akinyemi, E. O. (2016). Enterpreneurial Empowerment of People with Special Needs in Ondo and Osun States,Nigeria. Journal of Arts and Humanities, 5(11), 26. https://doi.org/10.18533/journal.v5i11.1013
  2. Amalia, A. D. (2014). Evaluasi Outcomes Bagi Individu Program Rehabilitasi Sosial Disabilitas Netra: Studi Kasus Empat Alumni Psbn Wyata Guna Bandung. Sosio Informa, 19(3). https://doi.org/10.33007/inf.v19i3.104
  3. Habibullah. (2017). Perlindungan sosial komprehensif di Indonesia. Sosio Informa: Kajian Permasalahan Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 3(1). https://doi.org/https://doi.org/10.33007/inf.v3i1.492
  4. Habibullah, H., Yuda, T. K., Setiawan, H. H., & Susantyo, B. (2024). Moving beyond stereotype: A qualitative study of long-standing recipients of the Indonesian conditional cash transfers (CCT/PKH). Social Policy and Administration, 58(1), 108–121. https://doi.org/10.1111/spol.12946
  5. Hermawati, I., Diyanayati, .Kissumi, Rusmiyati, C., Hikmawati, E., Andari, S., Winarno, E., Cahyono, S. A. T., Hardiati, E., Udiati, T., Yulani, D., & Marwanti. (2015). Pengkajian Konsep dan Indikator Kemiskinan (Vol. 151). B2P3KS Press.
  6. Mardikanto, T. (1993). Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press.
  7. Marwanti, S., & Astuti, I. D. (2012). Model pemberdayaan perempuan miskin melalui pengembangan kewirausahaan keluarga menuju ekonomi kreatif di Kabupaten Karanganyar. SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 9(1).
  8. Meredith, G. G. (2000). Kewirausahaan Teori dan Praktek. PT. Pustaka Binaman Presindo.
  9. Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2018). Qualitative data analysis: A methods sourcebook. Sage publications.
  10. OECD. (2023). Supporting persons with disabilities in entrepreneurship (OECD SME and Entrepreneurship Papers). https://doi.org/10.1787/1ea0d982-en
  11. Ortiz García, P., & Olaz Capitán, Á. J. (2021). Entrepreneurship for People With Disabilities: From Skills to Social Value. Frontiers in Psychology, 12. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2021.699833
  12. Pratami, G. C. W. (2019). Identifikasi Model Kewirausahaan Sosial Menggunakan Pendekatan Soft System Methodology Pada Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna Bandung. https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/154008/identifikasi-model-kewirausahaan-sosial-menggunakan-pendekatan-soft-system-methodology-pada-balai-rehabilitasi-sosial-penyandang-disabilitas-sensorik-netra-brspdsn-wyata-guna-bandung.html
  13. Rifqi, R. A., & Azizah, R. (2024). Identifikasi Potensi PPKS dalam Peningkatan Kreativitas di Sentra Kreasi Atensi Kementerian Sosial Surakarta. Prosiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur, 692–699.
  14. Rokhman, L. (2022). Model Pengembangan Mitra Kerja Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) BRSKPN “Galih Pakuan” Bogor Dengan Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL). BIYAN: Jurnal Ilmiah Kebijakan Dan Pelayanan Pekerjaan Sosial Vol. 4, 4(2).
  15. Sekretariat Ditjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI. (2024). Data Rekapitulasi Penerima Manfaat PENA ATENSI.
  16. Syauqi, & Habibullah. (2016). Implikasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial. Sosio Informa, 23, 430–440. https://doi.org/10.2307/j.ctt7zv45h.28
  17. Yuda, T. K., Habibullah, H., & Nurhadi, N. (2024). Stigma Paradox and Welfare Rights Claiming. Forum for Development Studies, 51(2), 289–300. https://doi.org/10.1080/08039410.2024.2322501
  18. Zaidan, F. A. (2023). Analisis Kebijakan Sosial Pada Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) Di Sentra Wyata Guna Kota Bandung. Universitas Padjajaran.