Published 2023-08-15
How to Cite
Copyright (c) 2023 Fatwa Nurul Hakim

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan eksistensi pendamping sosial pada Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Eksistensi pendamping sosial dapat dilihat dari peran yang dilakukan pada LKSA tersebut. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara. Subyek penelitian adalah pendamping sosial anak terlantar di LKSA, dianalisis secara deskriptif interpretative tentang peran pendamping sosial anak terlantar dalam program kesejahteraan sosial anak dan lembaga kesejahteraan sosial anak/panti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendamping sosial menjalankan peran sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial bagi anak terlantar telah tercapai, hal ini ditunjukkan dengan terpenuhinya kebutuhan pelayanan fisik, kebutuhan pelayanan psikologis, kebutuhan pelayanan sosial dan kebutuhan pelayanan pendidikan bagi anak terlantar. Karya nyata pendamping sosial juga didorong oleh motivasi yang tinggi untuk menjalankan amal sholeh yang diperintahkan agama. Rekomendasi penelitian, diharapkan Kementerian Sosial selaku yang mengatur regulasi memberikan perhatian terhadap LKSA dengan meningkatkan kapasitas pendamping melalui kegiatan bimtek, serta perlu meninjau ulang besaran insentif yang diterima pendamping LKSA dilihat dari cakupan wilayah dampingan dan jumlah KPM yang didampingi serta lembaga swasta yang bergerak di bidang perlindungan anak untuk melakukan pendampingan supaya dapat memenuhi hak – hak anak
References
- Achlis, (1983). Model-model Pendekatan Pekerjaan Sosial, Bandung: STKS
- Arikunto Soeharsimi. (2001). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta Bina Aksara.
- Chatarina Rusmiyati, (2008). Kemandirian Anak dalam Panti Asuhan, Yogyakarta: B2P3KS Press
- Departemen Sosial RI, (1986). Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyantunan dan Pengentasan Anak Terlantar Melalui Panti Penyantunan Anak Jakarta.
- Dorang Luhpuri, dkk. (2001). Pekerja Sosial Medik dalam Setting Rumah Sakit. Jakarta: Depkes dan Kesejateraan Sosial Republik Indonesia.
- Edi Suharto dkk, (2011). Pekerjaan Sosial di Indonesia Sejarah dan Dinamika Perkembangan. Yogyakarta: Samudra Biru.
- Edi Suharto, (1997). Pembangunan Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: LPS- STKS.
- Edi Suharto, (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: Refika Aditama
- Edi Suharto, Pendampingan Sosial dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin : Konsepsi dan Strategi Bahan Bacaan Pelatihan dalam Meningkatkan Kemampuan Para Pendamping Sosial Keluarga Miskin (Tidak diterbitkan)
- Isbandi Rukminto Adi, (2005), Intervensi Komunitas Pembangunan Masyarakat sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta: Rajawali Press
- Isbandi Rukminto Adi, (2005). Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Jakarta: FISIP UI Press
- James Midgley. (1995). Pembangunan Sosial :Perspektif Pembangunan dalam Kesejahteraan. Jakarta: Ditperta, Depag RI.
- Jim Ife and Frank Tesoriero. (2008). Community Development. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
- Kementerian Sosial RI. (2010). Panduan Umum Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA). Jakarta.
- Kementerian Sosial RI. (2013), Draft Permensos tentang Standar Nasional, Jakarta: Kementerian Sosial RI
- Kementerian Sosial. (2011), Peningkatan Kapasitas Kesejahteraan Sosial dalam Meningkatkan Kesetiakawanan Sosial, Jakarta: Bidang Integrasi Sosiak Sekjen Kementerian Sosial RI
- Keputusan Menteri Aparatur Pendayagunaan Negara Nomor KE8/03/M.PAN/2004 tentang Pelayanan Pengembangan Komunitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Kementerian Aparatur Negara
- Muhidin Syarif. (1997). Pengantar Kesejateraan Sosial. Bandung : Kopma STKS.
- Sainuddin, Peran Lembaga kesejahteraan sosial dalam pembinaan akhlak anak (Magelang, Jayapress 2016)
- Soetarso. (1993). Praktek Pekerjaan Sosial Edisi I. Bandung: STKS.
- Sumarjo, (2008). Peningkatan Kapasitas Modal Sosial dan Kualitas Pendamping Pengembangan Masyarakat Berkelanjutan, Bogor: LPPM IPB
- Sunarto. 2009. Televisi, Kekerasan dan Perempuan. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
- UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
- UU Nomor 23 tentang Perlindungan Anak
- UU Nomor 9 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
- Wahyudin Sumpeno, (2005). Kiat-kiat Memberdayakan Masyarakat Solo: Kerjasama Yayasan Duta Awan Solo dengan Chatolic Relief Service (CRS), Jakarta.
- Yusuf, Syamsu. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada