POTRET TENAGA KERJA ANAK INDONESIA

Main Article Content

Florentz Magdalena
Sukamdi
Abdur Rofi

Abstract

Keberadaan anak di Indonesia yang putus sekolah dan bekerja pada umur terlalu muda masih cukup banyak. Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada tahun 2019 terdapat 39,87 persen anak berumur 10-17 tahun yang bekerja dan tidak bersekolah lagi. Padahal, negara mengatur melalui Undang-Undang No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan bahwa anak-anak tidak diperbolehkan untuk bekerja karena berkaitan erat dengan upaya melindungi hak asasi anak. Kajian ini bertujuan untuk melihat karakteristik sosial demografi tenaga kerja anak dan karakteristik sosial ekonomi rumah tangga tenaga kerja anak di Indonesia yang diperoleh melalui metode analisis statistik deskriptif. Dengan menggunakan data Susenas Maret 2019 dan 2020, semua variabel yang digunakan disajikan dalam bentuk tabulasi silang. Didapatkan hasil bahwa tenaga kerja anak lebih banyak pada anak yang berada kelompok umur 16-17 tahun dibandingkan kelompok umur lebih muda yaitu sebesar 9,24 persen; lebih banyak berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan, yaitu mencapai 4,8 persen; dan lebih banyak berpendidikan rendah dibandingkan pendidikan tinggi, yaitu sebesar 4,21 persen. Tenaga kerja anak lebih banyak dijumpai pada rumah tangga dengan tingkat pendidikan kepala rumah tangga (KRT) yang rendah daripada rumah tangga dengan tingkat pendidikan KRT yang tinggi, yakni sebesar 4,91 persen; dengan KRT berjenis kelamin perempuan lebih tinggi daripada laki-laki, sebesar 5,68 persen; dengan KRT bekerja di sektor pertanian dibanding sektor lain, yaitu mencapai 6,03 persen; yang berada di daerah perdesaan dibanding perkotaan, sebesar 5,25 persen; yang menerima program perlindungan sosial dibanding bukan penerima program perlindungan sosial, sebesar 4,82 persen; dan memiliki jumlah anggota rumah tangga (ART) lebih dari lima orang dibanding kurang dari 5 orang, yaitu mencapai 4,98 persen. Dengan mengetahui karakteristik tersebut, pemerintah dapat mengambil kebijakan yang tepat sasaran untuk menarik anak dari pasar tenaga kerja.

Article Details

How to Cite
Magdalena, F., Sukamdi, & Abdur Rofi. (2022). POTRET TENAGA KERJA ANAK INDONESIA. Sosio Informa : Kajian Permasalahan Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 8(2). https://doi.org/10.31595/inf.v8i2.2913
Section
Articles

References

Ali, Dayang Haszelinna b. A., dan Arabsheibani, G. Reza. (2016). Child Labour in Indonesia: Supply-Side Determinants. Economic and Finance in Indonesia, 62(3), 162-179.

Badan Pusat Statistik. (2012). Indonesia - Survei Sosial Ekonomi Nasional 2012 (Gabungan). Diakses melalui https://mikrodata.bps.go.id/mikrodata/index.php/catalog/633

Canagarajah, S., & Coulombe, H. (1997). Child Labor and Schooling in Ghana. In Policy Research Working Paper (No. 1844). https://doi.org/10.1596/1813-9450-1844

Cazes, Sandrine & Verick, Sher. (Editor). 2013. Perspective on Labour Economics for Development. Geneva: ILO

Endrawati, Netty. (2011). Faktor Penyebab Anak Bekerja dan Upaya Pencegahannya (Studi Pada Pekerja Anak Sektor Informal Di Kota Kediri). Jurnal Ilmu Hukum Refleksi Hukum, Vol April 2011.

Faridah, Siti & Afiyani, Laila (2019). Isu Pekerja Anak Dan Hubungan Dengan Hak Asasi Manusia. Lex Scientia Law Review, Vol 2 (2), 163-176.

Fitzsimons, E. (2007). “The Effects of Risk on Education in Indonesia”. Institute for Fiscal Studies. Journal of Economic Development and Cultural Change. Volume, issue, pages: Vol. 56, No. 1, pp. 1-25

Hermanus, Emmy. (2021). Studi Diagnostik Pekerja Anak di Wilayah Perdesaan (dengan Penekanan Khusus pada Perkebunan Tembakau Rakyat). Laporan Penelitian. Jakarta: SMERU

Hidayatina, Achsanah dan Garces-Ozanne, Arlene. (2019). Can cash transfers mitigate child labour? Evidence from Indonesia’s cash transfer programme for poor students in Java. World Development Perspectives, Vol 15, 1-14. Doi: doi.org/10.1016/j.wdp.2019.100129

ILO. (2011). Agriculture: An Engine of Pro-Poor Rural Growth. Rural Policy Brief. ILO

Iryani, B. S., & Priyarsono, D. S. (2013). Eksploitasi terhadap anak yang bekerja di Indonesia. Jurnal ekonomi dan pembangunan Indonesia, 13(2), 177–195. https://doi.org/10.21002/jepi.v13i2.226

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2019). Profil Anak Indonesia 2019. Jakarta: Kementerian PPPA.

Nurdiyanto, Eka. (2020). Determinan Penyerapan Tenaga Kerja Pemuda Pada Sektor Pertanian Di Indonesia. (Tesis Universitas Gadjah Mada)

PEKKA dan SMERU. (2014). Menguak Keberadaan Dan Kehidupan Perempuan Kepala Keluarga. Jakarta: Lembaga Penelitian SMERU

Purwanti, Putu Ayu Pramitha. (2014). Pengaruh Karakteristik Rumah Tangga Desa dan Kota terhadap Alokasi Waktu Anak untuk Bekerja di Indonesia. Piramida, Vol 10 (2), 86-93.

Putnick, Diane L., dan Bonstein, March H. (2016). Girls’ and Boys’ Labor And Household Chores In Low- And Middle-Income Countries. Monogr Soc Res Child Dev, 81(1), 104–122. Doi: 10.1111/mono.12228.

Republik Indonesia. (1999). Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM).

Republik Indonesia. (2002). Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Rad, Enayatollah Homaie., Gholampoor, Hanie., dan Jaafaripooyan, Ebrahim. (2015). Child Labor and the Influencing Factors: Evidence from less Developed Provinces of Iran. Iran J Public Health, 44(9), 1244-1252

Ray, R. (2000). Child labor, child schooling, and their interaction with adult labor: Empirical evidence for Peru and Pakistan. The World Bank Economic Review, 14(2), 347–367. https://doi.org/10.1093/wber/14.2.347

Rosidah, Idah. (2012, Mei). Quo Vadis Pekerja Anak Dalam Tinjauan Hukum. Diakses dari https://lbhyogyakarta.org.

Sasmal, Joydeb dan Guillen, Jorge. (2015). Poverty, Educational Failure, and the Child-Labour Trap: The Indian Experience. Global Business Review, Vol 16 (2), 270-280. Doi: https://doi.org/10.1177/0972150914564419

Suryahadi, A., Priyambada, A., & Sumarto, S. (2005). What Happened to Child Labor in Indonesia during the Economic Crisis: The Trade-off between School and Work. In SMERU Working Paper. https://smeru.or.id/en/content/what-happened-child-labor-indonesia-during-economic-crisis-trade-between-school-and-work

Syukri, Muhammad dkk. (2018) Exploratory Study on the Impact of Conditional Cash Transfer (CCT) Program with a Child Labor Component Support in Sukabumi and Cianjur – West Java. SMERU Research Report

Tang, Can., Zhao, Liqiu., dan Zhao, Zhong. (2018). Child labor in China. China Economic Review, Vol 51, 149-166

Usman, Hardius. & Nachrowi, N.D. (2004). Pekerja Anak di Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.

Utama, Resa Surya dan Handayani, Dwini. (2020). Pekerja Anak di Indonesia : Peran Penawaran dan Permintaan Ketenagakerjaan. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan, 13(1), 145-157.

Wahyuni, Indar. (2017). Meningkatnya Pekerja Anak (Studi Konsep Maslahah). Wahana Akademika, Vol 4 (1), 45-61. Doi: 10.21580/wa.v4i1.1478