PEMETAAN LANSIA DI INDONESIA DITINJAU DARI KARAKTERISTIK SOSIAL, EKONOMI, DAN STATUS KESEHATAN

Main Article Content

Liza A.U. Br Ginting
Wiwik Puji Mulyani
Luthfi Muta'ali

Abstract

Peningkatan proporsi penduduk lansia adalah fenomena kependudukan yang dihadapi oleh banyak negara di dunia. Meskipun mengalami penurunan fisik dan mental, lansia diharapkan tetap dapat menjalani kehidupannya dengan berkualitas dan berkontribusi aktif terhadap pembangunan. Indonesia memiliki karakteristik penduduk yang beragam, namun seringnya kebijakan terhadap lansia digeneralisasi secara nasional tanpa mempertimbangkan siklus hidup dan variasi karakter antar wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan provinsi di Indonesia berdasarkan karakteristik sosial, ekonomi, dan status kesehatan pralansia dan lansianya. Metode yang digunakan adalah analisis gerombol dengan data pralansia dan lansia hasil SUPAS 2015 oleh Badan Pusat Statistik. Dari analisis tersebut diperoleh 3 kelompok pralansia dan 4 kelompok lansia yang menggambarkan klasifikasi kualitas penduduk pralansia dan lansia di Indonesia dengan ciri karakter masing-masing. Sebanyak 61,76 persen provinsi di Indonesia memiliki pralansia aktif yang ditandai dengan kapabilitas dan partisipasi bekerja yang cukup baik. Berbeda dengan lansia yang justru sebanyak 41,18 persen provinsi di Indonesia tergabung dalam kelompok lansia potensial. Kelompok ini dicirikan dengan kapabilitas yang paling baik di antara kelompok yang lain namun tidak diikuti dengan partisipasi bekerja dan kegiatan sosial yang cukup. Secara umum, kelompok pralansia dan lansia yang rentan didominasi oleh provinsi kawasan Indonesia timur.

Article Details

How to Cite
Br Ginting, L. A., Mulyani, W. P., & Muta’ali, L. (2019). PEMETAAN LANSIA DI INDONESIA DITINJAU DARI KARAKTERISTIK SOSIAL, EKONOMI, DAN STATUS KESEHATAN. Sosio Informa : Kajian Permasalahan Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 5(1). https://doi.org/10.33007/inf.v5i1.1664
Section
Articles

References

Affandi, M. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penduduk Lanjut Usia Memilih Untuk Bekerja. Journal of Idonesian Applied Economics, Vol. 3 No. 2, hal. 99-110.

Ariati, N. (2001). Karakteristik Sosial, Ekonomi dan Status Kesehatan Penduduk Lansia di Indonesia, Analisis Susenas 1999. Tesis. Depok: Universitas Indonesia.

Arifin, E. N., Braun, L.K., dan Hogervorst, E. (2012). Three Pillars of Active Ageing in Indonesia. Asian Population Studies, Vol. 8 Issue 2, hal. 207-230.

Ananta, A. (2012). Financing Indonesia's Ageing Population. Dalam ISEAS-Yusof Ishak Institute (Eds.) Southeast Asian Affairs (hal.135-149). Diakses dari http://www.jstor.org/stable/41713991

Arup, Help Age International, Intel, dan Systematica. (2015). Shaping Ageing Cities 10 European Case Studies. Diakses dari https://www.ifa-fiv.org/

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Pusat Statistik, dan United Nations Population Fund. (2013). Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. Jakarta: BPS.

Badan Pusat Statistik. (2016). Statistik Penduduk Lanjut Usia Tahun 2015. Jakarta: BPS.

Boudiny, K. (2013). Active Ageing: From Empty Rhetoric to Effective Policy Tool. Ageing and Society, Vol. 33(6), hal. 1077-1098.

Gudono. (2016). Analisis Data Multivariat (Edisi Keempat). Yogyakarta: BPFE.

Haque, M.N. (2016). Active Ageing Level of Older Persons: Regional Comparison in Thailand. Journal of Aging Research, Vol. June 2016, hal. 1-9.

Help Age Internasional Global Network. (2013). Global Age Watch Index 2013: Purpose, Methodology, and Result. London: HelpAge.

Help Age Internasional Global Network. (2015). Global Age Watch Index 2015 Insight Report. London: HelpAge.

Jahja, Y. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Jumirah. (2016). Analisis Pengaruh Modal Sosial Terhadap Kesejahteraan di Indonesia. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Menteri Negara Sekretaris Negara Republik Indonesia. (1998). Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Jakarta: Menteri Negara Sekrertaris Negara RI.

Sugihara, Y., Hidehiro, S., Hiroshi, S., dan Ken, H. (2008). Productive Roles, Gender, and Depressive Symtomps: Evidence from a National Longitudinal Study of Late-Middle Age Japanese. The Journal of Gerontology, Vol. 63B, hal. 227- 234.

Survey Meter. (2012). Memanusiakan Lanjut Usia: Penuaan Penduduk dan Pembangunan di Indonesia. Yogyakarta: InsistPress.

Triyuda, A. dan Tamba, A. (2018, Mei). Petakan Problem Lansia Secara Akurat. Harian Nasional. Diakses dari http://www.harnas.co/2018/05/24/petakan-problem-lansia-secara-akurat

United Nations Development Programme. (2017). Ageing, Older Persons and The 2030 Agenda for Sustainable Development. Diakses dari http://www.undp.org

United Nations Economic Commission for Europe. (2012). Active Ageing Index 2012: Concept, Methodology and Final Results. Diakses dari https://www.unece.org

Walker, A. (2002). A Strategy for Active Ageing. International Social Security Review, Vol. 55, 1/2002, hal. 121-139.

World Health Organization. (2002). Active Ageing A Policy Framework. Switzerland: WHO.